Idul Adha: Takwa yang Mengalir Bersama Darah Kurban

 



Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh... 
Waahh, gak terasa kita sudah memasuki bulan Dzulhijjah... perasaan baru kemarin makan opor...

    Ngomong-ngomong soal bulan Dzulhijjah, biasanya yang langsung terlintas di kepala kita itu sapi, kambing, dan bagi-bagi daging gasih? gak salah sih, tapi sebenarnya, Idul Adha itu lebih dari sekadar potong hewan. Di balik darah yang mengalir dari kurban, ada nilai besar yang sering kita lewatin, yaitu takwa.

    Nah, blog ini akan jelasin ke kalian tentang arti sebenarnya dari Idul Adha, mulai dari pengertiannya, sejarah singkatnya, syarat dan ketentuan kurban, sampai hikmah yang bisa bikin hati kita makin kuat dan ikhlas.

Jadi, simak baik baik ya! 

✨🐮🐪🐐🐑✨



PENGERTIAN


    Hari Raya Kurban atau yang sering kita kenal sebagai Idul Adha merupakan salah satu besar umat muslim yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah pada kalender Hijriyah. Pada hari ini umat Islam yang mampu secara finansial dianjurkan untuk menyembelih hewan ternak seperti kambing, sapi, atau unta sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT.


    Salat Idul Adha yang dilaksanakan pada pagi hari, kemudian dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban. Daging hasil kurban akan dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan terutama kepada fakir miskin, sebagai wujud solidaritas dan kepedulian sosial. Selain itu, Idul Adha juga bertepatan dengan puncak pelaksanaan ibadah haji di Mekkah, yaitu wukuf di Padang Arafah, yang menjadi momen sakral bagi jutaan umat Islam dari berbagai penjuru dunia. Selain itu, Idul Adha menjadi pengingat bagi umat Islam untuk selalu bersyukur, berbagi, dan menguatkan nilai keikhlasan dalam kehidupan sehari-hari.


SEJARAH


    Kisah ini bermula dari seorang nabi yaitu, Nabi Ibrahim AS, yang dikenal sebagai bapak para nabi dan simbol ketaatan mutlak kepada Allah. Suatu malam, Nabi Ibrahim mendapat mimpi yang berisi perintah dari Allah SWT agar ia menyembelih putranya sendiri, Ismail, yang merupakan anak yang dinanti nanti sejak lama oleh Nabi Ibrahim dan istrinya, Siti Hajar. Mimpi itu datang berulang kali, sehingga Ibrahim meyakini bahwa itu benar-benar wahyu dari Allah yang disebutkan pada QS As-Saffat/37:102-107. Nabi Ibrahim menyampaikan perintah tersebut kepada Nabi Ismail dan dengan penuh keimanan, menjawab : 


“Wahai ayahku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insyaAllah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” (QS. As-Saffat: 102)


    Dengan hati yang mantap, mereka kedua akhirnya bersiap menjalankan perintah Allah SWT. Tetapi, Nabi Ibrahim bersiap untuk menyembelih putranya, pisau yang hampir menyentuh leher Ismail, Allah SWT menghentikan peristiwa itu dan menggantikan Ismail dengan seekor hewan sembelihan, yaitu domba besar dari surga. Penggantian ini adalah bukti bahwa ujian telah dilalui dan ketaatan Nabi Ibrahim serta Nabi Ismail telah diterima. Allah memuji Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail atas ketaatan mereka dan menjadikan peristiwa tersebut sebagai teladan. Peristiwa ini menjadi simbol ketundukan total kepada kehendak Ilahi, serta pengorbanan demi meraih keridhaan Allah.


    Sejak saat itu, umat Islam di seluruh dunia memperingati peristiwa ini dengan menyembelih hewan kurban seperti kambing, sapi, atau unta dan membagikan dagingnya kepada tiga golongan: keluarga sendiri, kerabat/tetangga, dan kaum fakir miskin. Selain itu, Idul Adha juga erat kaitannya dengan ibadah haji, rukun Islam kelima yang hanya bisa dilaksanakan di Tanah Suci. Pada masa Idul Adha, jutaan umat Islam dari seluruh dunia berkumpul di Mekkah untuk menunaikan berbagai rangkaian ibadah haji, termasuk wukuf di Arafah, melempar jumrah, dan thawaf.


SYARAT DAN KETENTUAN KURBAN


A. Siapa yang Wajib Berqurban?

    Qurban hukumnya sunnah muakkad, yaitu ibadah yang sangat dianjurkan bagi:
  1. Muslim yang sudah baligh (dewasa)
  2. Berakal sehat
  3. Mampu secara finansial, yakni memiliki kelebihan harta setelah mencukupi kebutuhan pokok dan tanggungan
    Bagi yang belum mampu, tidak ada dosa jika belum berkurban. Tapi jika mampu, sebaiknya tidak ditinggalkan.

B. Waktu Pelaksanaan Qurban

    Waktu penyembelihan hewan qurban dimulai pada:

  1. Tanggal 10 Dzulhijjah (setelah salat Idul Adha)
  2. Dan berakhir pada hari tasyrik: 11, 12, dan 13 Dzulhijjah, sebelum matahari terbenam

     Menyembelih sebelum salat Ied dianggap tidak sah sebagai qurban.
C. Hewan yang Boleh Dijadikan Qurban
    Jenis hewan ternak yang sah untuk dijadikan qurban adalah:
  1. Kambing atau domba (minimal usia satu tahun atau gigi tetap sudah tumbuh)
  2. Sapi atau kerbau (minimal usia dua tahun)
  3. Unta (minimal usia lima tahun)
D. Ketentuan Kepemilikan:
  1. Hewan harus milik sendiri (bukan hasil curian atau pinjaman)
  2. Tidak boleh ada hak milik orang lain dalam hewan tersebut (kecuali patungan sapi/unta)

E. Syarat Kesehatan Hewan Qurban

      Hewan qurban harus dalam kondisi sehat dan tidak cacat. Tidak sah jika hewan:

  1. Buta sebelah matanya secara jelas
  2. Sakit parah
  3. Pincang parah
  4. Kurus kering yang tidak berlemak
    Pastikan hewan dipelihara dengan baik sebelum disembelih.

F. Jumlah Orang Per Hewan Qurban

  1. Satu kambing/domba = untuk satu orang
  2. Satu sapi atau satu unta = boleh untuk tujuh orang yang berqurban bersama-sama

    Setiap orang yang ikut dalam patungan harus berniat qurban, bukan hanya untuk mengambil daging.

G. Tata Cara Penyembelihan

    Dilakukan oleh orang yang beragama Islam
  1. Menghadap kiblat
  2. Membaca basmalah dan takbir
  3. Menggunakan alat yang tajam untuk menghindari penyiksaan pada hewan

H. Pembagian Daging Qurban

     Daging qurban dibagi menjadi tiga bagian:

  1. Sepertiga untuk diri sendiri dan keluarga

  2. Sepertiga untuk disedekahkan kepada fakir miskin

  3. Sepertiga untuk dihadiahkan kepada kerabat atau tetangga


HIKMAH QURBAN

    Ibadah qurban bukan hanya tentang menyembelih hewan, tapi juga sarat makna dan pelajaran hidup. Berikut beberapa hikmah yang bisa kita renungkan dari ibadah qurban:
  1. Tanda Ketaatan kepada Allah SWT. Qurban adalah bentuk nyata kepatuhan kita, sebagaimana Nabi Ibrahim yang rela mengorbankan putranya demi perintah Allah. Ini mengajarkan kita untuk selalu mendahulukan perintah-Nya, meskipun berat.
  2. Menumbuhkan Rasa Ikhlas dan Tawakal. Ibadah qurban hanya sah jika dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah. Ini melatih hati untuk tidak mengharapkan pujian atau imbalan dari manusia.
  3. Menghapus Dosa dan Mendekatkan Diri kepada Allah. Rasulullah bersabda bahwa setiap helai bulu hewan qurban mengandung pahala. Qurban juga menjadi jalan untuk membersihkan diri dari dosa.
  4. Memperkuat Solidaritas Sosial. Daging qurban dibagikan kepada yang membutuhkan. Ini mengajarkan kita berbagi, peduli, dan menguatkan hubungan sosial dalam masyarakat.
  5. Melatih Kepedulian dan Empati. Dengan berbagi daging qurban, kita belajar merasakan kebahagiaan mereka yang jarang menikmati makanan bergizi. Ini menumbuhkan empati terhadap sesama.
  6. Meneladani Keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail. Kisah qurban adalah pelajaran tentang pengorbanan, kepatuhan, dan keimanan yang luar biasa. Sebuah teladan sepanjang masa.


    Dari penjelasan diatas, kita memiliki gambaran kalau Idul Adha bukan sekadar tradisi tahunan. Ada nilai besar yang bisa kita bawa pulang, yaitu makna ketaatan, keikhlasan, dan pengorbanan dalam kehidupan sehari-hari.

    Idul Adha ngajarin kita bahwa yang paling-paling-paling penting dari kurban itu bukan hewannya, tapi keikhlasan dan ketakwaannya. Semoga kita bisa terus belajar buat ikhlas, taat, dan rela berkorban ya! Bukan cuma pas Idul Adha, tapi juga dalam kehidupan sehari-hari. ✨🐮🐪🐐🐑✨

    Terima kasih sudah membaca blog ini sampai akhir! Semoga isi dari blog ini dapat bermanfaat bagi kita semua yaa, dan jangan lupa nantikan postingan BROAD kami selanjutnya‼️















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk Mengenal Lebih Dalam Mengenai Maulid Nabi Muhammad SAW!

Sahabat Till Jannah