Atasi Overthinking dengan Dzikir

 


    Assalamu’alaikum teman-teman!
Kita semua pasti pernah ngerasain overthinking. Tapi tahu nggak? Islam punya solusinya lohh yaitu dzikir. Hanya dengan banyak ingat Allah, hati bisa adem, pikiran jadi jernih. Yuk, kita bahas gimana dzikir bisa jadi penenang di tengah overthinking!

✨💭😔✨

    Overthinking atau sering disingkat OVT, adalah kondisi di mana seseorang terlalu banyak berpikir secara berlebihan tentang suatu hal, baik itu masalah kecil maupun besar. Pikiran yang terus berputar tanpa henti ini sering kali tidak menghasilkan solusi, melainkan justru menambah beban mental dan emosi. Overthinking biasanya ditandai dengan merenung secara terus-menerus, merasa khawatir berlebihan, dan sulit mengambil keputusan karena selalu memikirkan kemungkinan terburuk.
    Jika dibiarkan, overthinking dapat memberikan dampak negatif, baik secara mental maupun fisik, di antaranya:
  1. Stres dan kecemasan meningkat – Pikiran yang terus berjalan tanpa arah membuat hati menjadi gelisah dan sulit tenang.
  2. Kehilangan fokus dan produktivitas – Energi habis hanya untuk memikirkan hal-hal yang belum tentu terjadi, sehingga sulit untuk berkonsentrasi pada aktivitas penting.
  3. Sulit tidur – Banyak orang yang overthinking mengalami insomnia karena pikirannya tak kunjung berhenti saat malam tiba.
  4. Menurunnya kesehatan mental – Dalam jangka panjang, overthinking dapat memicu gangguan seperti depresi atau gangguan kecemasan.
  5. Menurunnya kepercayaan diri – Sering meragukan keputusan diri sendiri bisa membuat seseorang kehilangan rasa percaya terhadap kemampuannya.
    Secara bahasa, dzikir artinya adalah mengingat. Sedangkan secara istilah, dzikir artinya adalah mengingat Allah SWT dengan cara membaca tasbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah), takbir (Allahu Akbar). Namun dzikir juga bisa dilakukan dengan cara selain membaca bacaan-bacaan tersebut. Dzikir juga mencakup kesadaran batin untuk selalu mengaitkan segala hal dengan kehadiran dan kekuasaan-Nya. Selain sebagai bentuk penghambaan, dzikir berfungsi menenangkan hati, menguatkan iman, dan menjaga seseorang agar tetap berada di jalan yang lurus.

    Dzikir memiliki kaitan yang erat dengan overthinking (OVT) atau kecemasan yang berlebihan, karena mampu meredakan kecemasan dan pikiran berlebihan yang sering membebani mental. Saat seseorang dilanda overthinking, pikirannya dipenuhi kekhawatiran dan ketakutan yang sulit dikendalikan. Dengan berdzikir, hati menjadi lebih tenang karena mengingat bahwa segala sesuatu berada dalam kuasa Allah. Dzikir membantu mengalihkan fokus dari ketakutan terhadap hal-hal yang belum terjadi ke rasa syukur dan ketenangan batin, serta menumbuhkan sikap tawakal dan pasrah. Dengan begitu, dzikir bisa menjadi sarana spiritual yang efektif untuk meredam overthinking dan menjaga ketenangan jiwa.


    Jenis-Jenis Dzikir beragam, tergantung situasi, waktu maupun tujuannya. Contoh dzikir dengan waktu pelaksanaannya, yaitu : 
  1. Dzikir pagi dan petang
    Dilakukan setelah subuh dan menjelang maghrib. Dzikir ini bertujuan untuk memohon perlindungan dan ketenangan sepanjang hari dan malam. Contohnya: membaca Ayat Kursi, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Naas, dan doa-doa perlindungan seperti “Bismillahil ladzi la yadurru ma‘asmihi syai’un…”.
  2. Dzikir setelah shalat fardhu
    Dilakukan setiap selesai shalat wajib lima waktu. Biasanya dibaca Subhanallah (33x), Alhamdulillah (33x), dan Allahu Akbar (33x), kemudian ditutup dengan Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lahu… sebagai bentuk syukur dan penguatan iman.
  3. Dzikir sebelum tidur
    Membaca tasbih, tahmid, takbir masing-masing 33 kali, serta membaca ayat kursi, dan surat-surat pendek (Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Naas) sebagai perlindungan selama tidur.
  4. Dzikir harian dan umum
    Bisa dilakukan kapan saja dalam keadaan apapun, seperti saat bekerja, berjalan, atau dalam hati. Misalnya: “La ilaha illallah”, “Astaghfirullah”, “Hasbunallahu wa ni’mal wakil”, dll. Ini termasuk dzikir yang menjaga hati agar tetap terhubung dengan Allah sepanjang waktu.
  5. Dzikir ketika ada peristiwa tertentu
    Seperti saat mendapat nikmat (“Alhamdulillah”), saat terkejut atau takjub (“Subhanallah”), saat takut atau sedih (“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un”), dan lainnya.

✨💭😔✨

    Hikmah yang bisa kita ambil ialah semakin dekat dengan Allah lewat dzikir, semakin ringan beban hidup yang kita rasakan. Pikiran lebih tenang, hati lebih lapang, dan langkah pun terasa lebih ringan.
Mulai sekarang, marilah kita atasi overthinking dengan dzikir!
    Sekian penjelasan yang dapat kami sampaikan, tunggu blog kami selanjutnya yaa!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Idul Adha: Takwa yang Mengalir Bersama Darah Kurban

Yuk Mengenal Lebih Dalam Mengenai Maulid Nabi Muhammad SAW!

Sahabat Till Jannah